FACEBOOK

Photobucket

Friday, July 24, 2009

Pakaian Traditional

Pakaian Adat/Traditional Clothe
Di Sumatra Barat, terdapat beberapa variasi busana adat baik busana adat biasa, untuk pertemuan, upacara maupun pernikahan. Perbedaan ini berdasarkan pembagian beberapa adat nagari di Sumatra barat.

(West Sumatra has some variations of traditional clothe as daily, ceremonies, or wedding activity. The different depends on various custom groups in Minangkabau people.)
  • Busana pengantin kota Bukittinggi dan kabupaten Agam
    Bukittinggi’ and Agam Regency’ Wedding Clothe

  • Busana pengantin kota Padang dan sekitarnya
    Padang’ Wedding Clothe

  • Busana pengantin kabupaten Pesisir selatan
    Pesisir Selatan Regency’ Wedding Clothe

  • Busana pengantin kabupaten Solok
    Solok Regency’ Wedding Clothe

  • Busana pengantin kabupaten Limapuluh Kota
    Limapuluh Kota Regency' Wedding Clothe

  • Busana Adat wanita kabupaten Limapuluh Kota
    Female of Limapuluh Kota Regency’ Traditional Clothe

  • Busana Adat petinggi suku Minangkabau
    Traditional Clothe of Clan Leader

  • Busana Adat umum pria & wanita Minangkabau
    General male & female' traditional clothe of Minangkabau
Motif busana adat (tradisional) Minangkabau saat ini juga mengikuti perkembangan zaman, dapat dilihat dari warna-warni yang tampil pada upacara-upacara resmi adat saat ini.

(Minangkabau’ traditional clothe also develops on pattern, motives and colors as seen in many Minangkabau ceremonies nowadays.)

Friday, July 17, 2009

General Term and Condition


Pemesanan/Reservation
Seluruh pemesanan atas paket wisata, paket wisata permintaan khusus, panduan wisata, paket perjalanan dinas, panduan & perjalanan usaha/studi/survey/fotografi alam/petualangan alam, sewa mobil, sewa bus pariwisata, paket Umroh & Haji dan tiket perjalanan (penerbangan) dilakukan melalui PALALA TOUR dengan menghubungi atau kirimkan kami jumlah peserta, tanggal kedatangan dan keberangkatan, nomor penerbangan, hotel dan tipe kamar yang diinginkan (paket permintaan khusus) pada “Contact” yang diberikan.

(Booking or Reservation of tour package, optional tour package, tour guiding, official journey program, business/research/survey/nature photography/adventure/outdoor activity trip and guiding, rent car, rent tourism bus, Umroh & Haj Package and traveling ticket (airline) are processed through PALALA TOUR with information of total pax, arrival and departure dates, flight number, hotel preference and types of room needed to given “Contact”.)

Biaya/Cost
Seluruh biaya dikutip dalam rupiah (Domestik/ASEAN), atau ditetapkan atau dirincikan sebelumnya, termasuk transportasi, akomodasi, makanan, tiket masuk lokasi wisata, pemandu, dan pajak pemerintah (kecuali airport tax) atau sebagaimana ditentukan dalam paket/program. Biaya tambahan diberlakukan apabila ada permintaan khusus di luar paket/program atau lebih rinci dapat dilihat pada paket/program yang ditawarkan. Selanjutnya bisa dilihat pada paket/paket atau program terkait.

(Cost is charged on Indonesian Rupee/IDR or specified, including transportation, accommodation, food, sightseeing ticket, guide and government tax (except airport tax), or as labeled in tour package or program. Additional cost is charged if there is an optional package/program outside available options or can be seen in available options.)

Kebijakan khusus meliputi/Special Policy involves:
  • Balita tidak dikenakan biaya
    (Below five year old children are welcome.)

  • Usia anak-anak maximal 12 tahun, + 12 tahun = harga dewasa
    (Children maximally 12 years old, + 12 years old = adult price)

  • Untuk anak-anak extra bed 75% dari harga dewasa (sekamar dengan orang tua)
    (Extra bed, 75% of adult price)

  • Tanpa extra bed 50% dari harga dewasa (sekamar dengan orang tua)
    (Without extra bed, 50% of adult price)

  • Maksimal 2 anak sekamar dengan orang tua (dengan penambahan 1 extra bed)
    (Maximally 2 children for sharing room.)
Cara Pembayaran/Payment
Domestik & ASEAN Countries
  • Pemesanan/Deposit 25% dari total biaya, 10 hari sebelum kedatangan.
  • Pemeliharaan 25% dari total biaya 7 hari sebelum kedatangan.
  • Pelunasan 50% dari total biaya, dilakukan tunai saat kedatangan (domestik saja) atau telah masuk rekening 4 hari sebelum kedatangan.
  • Biaya pengiriman lewat rekening dibebankan pada kami.

Foreign Countries
  • Reservation 75% of total cost, 15 days before arrival.
  • Full payment, 25% of total cost, 7 days before arrival should reach balance.
  • Not include bank transferring fee.
Rekening/Account

Pembatalan/ Cancellation

Domestik & ASEAN Countries
  • Sampai dengan 9-7 hari sebelum kedatangan 25% dari total biaya.
  • Sampai dengan 6-4 hari sebelum kedatangan 50% dari total biaya.
  • Sampai dengan 3-1 hari sebelum kedatangan 100% dari total biaya.
Foreign Countries
  • 15-7 days before arrival is 75% total cut off.
  • 6-1 days before arrival is 100% total cut off.
Kewajiban & Hak/ Responsibility & Right
PALALA TOUR merupakan agen perjalanan wisata dan penyedia paket perjalanan dan wisata hanya bertanggungjawab atas paket/program dan perjanjian jasa perjalanan yang telah disepakati dan tidak akan bertanggungjawab atas ketidaktepatan keterangan, biaya tambahan di luar paket/program (minibar, food and beverage, phone call,dll), biaya tambahan atas keterlambatan dari peserta atau jadwal penerbangan, sakit, cuaca, kecelakaan di luar program, kecelakaan karena kelalaian peserta paket/program, dan sebab-sebab force majeure.

(PALALA TOUR is only Tour & Travel Agency and, provider of tour package and rent car/ bus services that only responsible for agreed package/program and trip service agreement and will not responsible for misinformation, additional cost outside of package/program or trip service agreement (minibar, food and beverage, phone call, etc), additional cost of client delays/client indifference, airline schedule delays, illness, client’ accident outside program, client’ accident because of carelessness, and for force majeure reasons.)

PALALA TOUR memberikan fasilitas asuransi kecelakaan jalan raya atas setiap paket/ program yang dijalankan.
(PALALA TOUR gives a facility of traffic accidence insurance for all packages/program.)

PALALA TOUR berhak mengubah rute paket/program wisata karena sebab situasi dan kondisi lokal serta sebab force majeure, atau membahayakan peserta.
(PALALA TOUR has the right to change tour package/program route because of local situation and condition well as force majeure reasons, or endanger to client.)

PALALA TOUR tidak bertanggungjawab atas kehilangan, harta atau benda milik peserta paket/program.
(PALALA TOUR will not responsible for the lost of client properties.)

Thursday, July 16, 2009

Palala Video Collections

Tuesday, July 14, 2009

Arsitektur


Arsitektur/ Architecture
(English is Below)

Rumah Gadang adalah rumah tradisional Minangkabau. Aristektur, konstruksi, dekorasi dalam dan luar serta fungsi rumah tersebut menggambarkan budaya dan nilai-nilai Minangkabau. Rumah gadang berfungsi sebagai tempat tinggal, ruangan musyawaran keluarga, dan untuk aktivitas-aktivitas upacara adat. Karena kemasyarakatan orang Minangkabau bersifat matrilineal, rumah gadang diwariskan kepada anak perempuan yang tinggal di sana – kepemilikan jatuh dari ibu ke anak perempuan.

(Rumah gadang (Minangkabau: 'big house') are the traditional homes (Indonesian: rumah adat) of the Minangkabau. The architecture, construction, internal and external decoration, and the functions of the house reflect the culture and values of the Minangkabau. A rumah gadang serves as a residence, a hall for family meetings, and for ceremonial activities. With the Minangkabau society being matrilineal, the rumah gadang is owned by the women of the family who live there - ownership is passed from mother to daughter.)

Rumah gadang adalah sebuah rumah panjang, berbidang persegi, dengan bubungan atap segitiga yang membentuk gonjong seperti tanduk kerbau, yang biasanya terdiri dari tiga deretan proyeksi, masing-masing dengan variasi tingkatan lantai. Disangga oleh pilar-pilar yang bias mencapai tinggi 3 m dari tanah; kadang dengan beranda di depan rumah.

(A communal rumah gadang is a long house, rectangular in plan, with multiple gables and upsweeping ridges, forming buffalo horn-like ends. They normally have three-tiered projections, each with varying floor levels. They are broad and set on wooden piles that can reach as high as 3 meters (10 feet) off the ground; sometimes with a verandah running along the front face of the house.)

Rumah umumnya dibuat dari kayu; dinding diukir dengan motif tanaman tetapi kadang dibuat dari anyaman bambu. Atap berupa konstruksi penayangga dan balok penopang, dan dilapisi ijuk, dan tahan ratusan tahun.

(The house is largely constructed of wood; the walls is carved with floral pattern but some times made of plain lattice woven in a chequered pattern from split bamboo. The roof is of a truss and cross-beam construction, and is typically covered with thatch from the fibre of the sugar palm (ijuk), and said to last a hundred years.)

Fungsi Rumah Gadang
(Function)

Rumah gadang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sebagai musyawarah adat. Yang penting lagi fungsi rumah gadang adalah sebagai inggiran adat, mengerjakan suruhan, menempatkan adat atau tempat melaksanakan seremonial adat seperti kematian, kelahiran, perkawinan, mendirikan kebesaran adat, tempat mufakat, sepanjang adat dll. Ukuran ruang tergantung daripada banyaknya penghuni dirumah itu. Sebagai tempat tinggal rumah gadang mempunyai bilik-bilik sebelah barisan belakang yang didiami oleh anak-anak wanita yang sudah berkeluarga, ibu-ibu, nenek-nenek dan anak-anak.

(The house is use as residence and place for communal clan meeting. Another function is to serve “adat”, as well as ceremonial place such as wedding, etc. The size of Rumah Gadang depends on number of family members. As a residence, rumah gadang has some rooms to live for marriage women, kids and old women.)

Traditional Music

Musik Tradisional

Talempong

Talempong adalah alat musik gong tradisional Minangkabau serupa Gamelan Jawa. Permainan alat musik ini biasanya untuk mengiringi tari-tarian seperti Tari Pasambahan.

(Talempong is a music instrument of Minangkabau similar to Java Gamelan and usually played as background music for traditionally dances such as Tari Pasambahan, Tari Piriang, etc.)

Saluang

Saluang adalah sebuah alat musik tradisional orang Minangkabau dari Sumatra Barat, Indonesia. Berbentuk serupa seruling pada umumnya dan terbuat dari bambu dan tanduk kerbau.
Biasanya ditampilkan dalam kegiatan-kegiatan khusus seperti pesta pernikahan, kegiatan kanagarian, peresmian dan sebagainya.

(It is another music instrument of Minangkabau similar to flute. It is usually made of bamboo or buffalo horn. Most special traditional ceremonies and parties perform this instrument.)

Gandang

Gandang adalah alat musik pukul seperti perkusi dan dipakai dalam berkesenian untuk mengiringi musik tradisional Minangkabau.

(Percussion of Minangkabau called Gandang, usually performs to accompanying Minangkabau traditional music.)

Monday, July 13, 2009

Gamaik

Gamaik (Gamat)
Gamat adalah kesenian Melayu yang melibatkan seni tari, seni suara, dan seni musik. Gamat biasanya dimainkan dalam acara keramaian. Jenis tari gamat yang terkenal adalah tari payung, tari selendang, dan tari saputangan.

Gamat is an art performance involving dance, song, and music. It is mostly performed on parties. Wellknown dance accompanying Gamat includes Tari Payuang, Tari Selendang, and Tari Saputangan.

Rabab

Rabab
Rabab merupakan kesenian di Minangkabau yang dimainkan dengan menggesek biola. Dengan rabab ini dapat tersalurkan bakat musik seseorang. Biasanya dalam rabab ini dikisahkan berbagai cerita nagari atau dikenal dengan istilah Kaba.
That is an art performance backgrounded with traditional music instrument similar to violin. Rabab is also a story-telling show based on “Kaba”, news of villages in West Sumatra.

Randai

Randai
(English is Below)

Randai sebenarnya bukanlah tarian seperti anggapan orang awam selama ini. Randai berasal dari kata Minangkabau “merandai” yang berarti melingkar. Merupakan sebuah tradisi seni yang menggabungkan musik, nyanyian, tarian, drama dan pertunjukan silat. Biasanya ditampilkan dalam upacara-upacara adat dan festival, dan ditampilkan semalaman dalam suatu lingkaran agar penonton dan yang menampilkan pertunjukan menyatu. Pertunjukan randai merupakan perpaduan tarian, nyanyian dan seni peran secara selang-seling. Cerita-ceritanya disajikan dalam bentuk sandiwara dan nyanyian berdasarkan legenda dan dongeng Minangkabau. Randai muncul pertama kali di awal abad 20, dan pria boleh tampil dalam pertunjukan, tetapi semenjak 1960-an wanita mulai berpartisipasi.


(Most people thought Randai is a kind of dance; in fact, it is a folk theater tradition which incorporates music, singing, dance, drama and the silat martial art. Randai is usually performed for traditional ceremonies and festivals, and complex stories may span a number of nights. It is performed as a theatre-in-the-round to achieve an equality and unity between audience members and the performers.[13] Randai performances are a synthesis of alternating martial arts dances, songs, and acted scenes. Stories are delivered by both the acting and the singing and are mostly based upon Minangkabau legends and folktales. Randai originated early in the 20th century out of fusion of local martial arts, story-telling and other performance traditions. Men originally played both the male and female characters in the story, but since the 1960s women have also participated.)

Ceremonies

Upacara Adat/Ceremonies
(English is below)

BATAGAK PANGHULU adalah upacara pengangkatan panghulu. Sebelum upacara peresmiannya, syarat-syarat berikut harus dipenuhi:
- Baniah, yaitu menentukan calon penghulu baru.
- Dituah cilakoi, yaitu diperbincangkan baik buruknya calon dalam sebuah rapat.
- Panyarahan baniah, yaitu penyerahan calon penghulu baru.
- Manakok ari, yaitu perencanaan kapan acara peresmiannya akan dilangsungkan.
Peresmian pengangkatan panghulu dilaksanakan dengan upacara adat. Upacara ini disebut malewakan gala. Hari pertama adalah batagak gadang, yakni upacara peresmian di rumah gadang yang dihadiri urang nan ampek jinih dan pemuka masyarakat. Panghulu baru menyampaikan pidato. Lalu panghulu tertua memasangkan deta dan menyisipkan sebilah keris tanda serah terima jabatan. Akhirnya panghulu baru diambil sumpahnya, dan ditutup dengan doa. Hari kedua adalah hari perjamuan. Hari berikutnya panghulu baru diarak ke rumah bakonya diringi bunyi-bunyian.

(BATAGAK PANGHULU is clan leader inauguration ceremony. Other clan leaders, all relatives in the same clan and all villagers in the region are invited. The ceremony will last for 7 days or more. Carrying out the ceremony should fulfill the following obligatory requirements:
- Baniah, a term to determine candidate of new Panghulu (clan leader).
- Dituah cilakoi, to discuss advantages and disadvantages of candidate in a meeting.
- Panyarahan baniah, establishing the new candidate.
- Manakok ari, to plan the day of ceremony.

Clan leader inauguration was carried out on custom ceremony. The ceremonial activity called malewakan gala takes a few days. First day is batagak gadang, an inauguration ceremony in Rumah Gadang attended by delegation of four clans and public figures. The New Panghulu makes a speech in front of them. The former Panghulu gives Desta and Keris as a cession symbolizing. At last, the new Panghulu administer his oath and is closed by praying. The second day is a day of reception. The next day, the new Panghulu is carried out to his Bako’s house accompanying with musical celebration.)

BATAGAK RUMAH, adalah upacara mendirikan rumah gadang. Kegiatannya sebagai berikut.
- Mufakat Awal
Upacara batagak rumah dimulai dengan permufakatan orang sekaum, membicarakan letak rumah yang tepat, ukurannya, serta kapan waktu mengerjakannya. Hasil mufakat disampaikan pada panghulu suku, lalu panghulu suku ini menyampaikan rencana mereka pada panghulu suku-suku yang lain.
- Maelo Kayu
yaitu kegiatan untuk menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, umumnya kayu-kayu. Penebangan dan pemotongan kayu dilakukan secara gotong royong. Kayu yang dijadikan tiang utama direndam dulu dalam lumpur atau air yang terus berganti. Tujuannya agar kayu-kayu itu awet dan sulit dimakan rayap.
- Mancatak Tiang Tuo
yaitu pekerjaan pertama dalam membuat rumah. Bahan-bahan yang akan digunakan diolah lebih lanjut.
- Batagak Tiang
Acara ini dilakukan setelah bahan-bahan siap diolah. Pertama, tiang-tiang ditegakkan dengan bergotong royong. Tiang rumah gadang tidak ditanamkan di tanah, tetapi hanya diletakkan di atas batu layah (gepeng). Karena itulah rumah gadang jarang rusak bila terjadi gempa atau angin badai.
- Manaiakkan Kudo-Kudo
Ini adalah melanjutkan pembangunan rumah setelah tiang-tiang didirikan.
- Manaiak Rumah
Adalah acara terakhir dari upacara batagak rumah, dilakukan setelah rumah selesai. Pada acara ini diadakan perjamuan tanda terima kasih pada semua pihak dan doa syukur pada Allah SWT.

(BATAGAK RUMAH is Rumah Gadang building ceremony consisted of the following activity:
- Mufakat Awal (Initial Discussion)
The ceremony begins with initial discussion with people in one clan. It discusses position, size, and the time to build. Discussion result is confirmed to Panghulu (clan leader, then, he informs the building plan to another clan.
- Maelo Kayu (Taking the wood)
It is an activity to prepare building needs which generally woods. In the ancient era, they work together to cut the trees. Then, the main wooden pillar is soaked in mud or water in to have termite-proof.
- Mancatak Tiang Tuo (Processing the pillar)
It is the first activity to build the house, all material is processed.
- Batagak Tiang (Placing the pillar)
The activity is to place the pillar together.
- Manaiakkan Kudo-Kudo (Preparing the construction structure)
Finishing to place the house pillars, it is followed with construction structure process and continuing to develop of the house.
- Manaiak Rumah (house inauguration)
This is the last ceremony activity, the house inauguration with reception and praying attended by societies.)

UPACARA PERKAWINAN (Wedding Ceremony)
- Pinang-Maminang
Acara ini diprakarsai pihak perempuan. Bila calon suami untuk si gadis sudah ditemukan, dimulailah perundingan para kerabat untuk membicarakan calon itu. Pinangan dilakukan oleh utusan yang dipimpin mamak si gadis. Jika pinangan diterima, perkawinan bisa dilangsungkan.
- Batimbang Tando
Batimbang tando adalah upacara pertunangan. Saat itu dilakukan pertukaran tanda bahwa mereka telah berjanji menjodohkan anak kamanakan mereka. Setelah pertunangan barulah dimulai perundingan pernikahan.
- Malam Bainai
Bainai adalah memerahkan kuku pengantin dengan daun pacar/inai yang telah dilumatkan. Yang diinai adalah keduapuluh kuku jari. Acara ini dilaksanakan di rumah anak daro (pengantin wanita) beberapa hari sebelum hari pernikahan. Acara ini semata-mata dihadiri perempuan dari kedua belah pihak.
- Pernikahan
Pernikahan dilakukan pada hari yang dianggap paling baik, biasanya Kamis malam atau Jumat. Acara pernikahan diadakan di rumah anak daro atau di masjid.
- Basandiang dan Perjamuan
Basandiang adalah duduknya kedua pengantin di pelaminan untuk disaksikan tamu-tamu yang hadir pada pesta perjamuan. Kedua pengantin memakai pakaian adat Minangkabau. Acara biasanya dipusatkan di rumah anak daro, jadi segala keperluan dan persiapan dilakukan oleh pihak perempuan.
- Manjalang
Manjalang merupakan acara berkunjung. Acara ini dilaksanakan di rumah marapulai (pengantin laki-laki). Para kerabat menanti anak daro yang datang manjalang. Kedua pengantin diiringi kerabat anak daro dan perempuan yang menjujung jamba, yaitu semacam dulang berisi nasi, lauk pauk, dsb.

(- Pinang-Maminang (proposing)
Woman family initiates the proposing if husband candidate found. Proposing is delegated of woman’s uncle. Marriage would be held if proposing is accepted.
- Batimbang Tando (engagement)
This is an engagement ceremony, time to hold a promise to marry symbolized with giving a kind of gift, usually ring, one to another of two families as their son and daughter are in relation.
- Malam Bainai (night of red nail polishing)
Bainai is a red nail polishing of wedding couple with a kind of leaves. The twenty nails of couple’ finger is polished with the leaves. This program is carried out on bride house, only women from two families attend.
- Pernikahan (marriage settlement)
Marriage is usually held on Thursday or Friday in bride house or mosque.
- Basandiang dan Perjamuan (Wedding Party)
Basandiang refers to bridal couple sits on dais watched by guests attending wedding party. The couple wear traditional clothe of Minangkabau. Program is usually concentrated on bride house, all necessary things is prepared by bride family.
- Manjalang (visiting)
This is a visiting program after marriage. Bridegroom brings his bride to visit his relatives, a kind of program to introduce her to new relatives. Bride usually brings some gifts in these visits while the visited relative also does the same.

Todays, many modifications of wedding tradition are growth; such as some considered unnecessary traditional activities or programs is removed by agreement.)

UPACARA TURUN MANDI, dimaksudkan untuk menghormati keturunan yang baru lahir dan berbagi kebahagiaan dengan masyarakat bahwa di kaum tersebut telah lahir keturunan baru. Upacara ini dilaksanakan di rumah orang tua si anak saat anak tersebut berumur tiga bulan. Di sini, si anak dimandikan oleh bakonya. Selain itu juga ada perjamuan.

(UPACARA TURUN MANDI, it is purposed to have respect to a new delivery baby and to share happiness with societies. The ceremony is held on parent’ house when the baby on three months of ages. As ritual, Bako (father’ family) take the baby a bath followed by reception.)

UPACARA KEKAH, merupakan syariat agama Islam. Ini dimaksudkan sebagai upacara syukuran atas titipan Allah SWT berupa anak kepada kedua orang tuanya. Waktu pelaksanaannya bermacam-macam.Upacara dilaksanakan di rumah ibu si anak atau di rumah bakonya. Acara dimulai dengan pembukaan. Lalu seekor kambing disembelih, dibersihkan, lalu dimasak. Acara dilanjutkan dengan doa, lalu makan bersama.

(UPACARA KEKAH, this ceremony is “syari’ah (Law) of Islam” that purposed as thankfulness to Allah’ gift. A goat is slaughtered and then cooked, followed with praying.)

UPACARA SUNAT RASUL, merupakan syariat Islam, tanda pendewasaan bagi seorang anak. Upacara biasanya diselenggarakan di rumah ibu si anak atau rumah keluarga terdekat ibu si anak. Acara dimulai dengan pembukaan, lalu si anak disunat, selanjutnya doa.

(UPACARA SUNAT RASUL, this is another “syari’ah (Law) of Islam” as the maturity character to Moslem men where they are obligated to have circumcision. merupakan syariat Islam, tanda pendewasaan bagi seorang anak. It is usually held on parent house or closest relative which begin with praying for safety, circumcision, and closed with thankfulness praying.)

UPACARA TAMAIK KAJI, disebut juga khatam Al-Qur’an) diadakan bila seorang anak yang telah mengaji di surau sebelumnya tamat membaca Al-Quran. Acara diadakan di rumah ibu si anak atau di surau/masjid tempat anak itu mengaji. Si anak disuruh membaca Al-Quran dihadapan seluruh orang yang hadir, dilanjutkan dengan makan bersama. Acara ini biasa pula dilakukan beramai-ramai.

(UPACARA TAMAIK KAJI, It is also called as “khatam Al-Qur’an” which held if a child finish to read the Al-Qur’an. It can be held on parent’ house or mosque, the, the child is pleased to read Al-Qur’an in front of ceremony attendant and followed with reception and praying.)

UPACARA KEMATIAN, pergi melayat (takziah) ke rumah orang yang meninggal merupakan adat bagi orang Minangkabau. Tidak hanya karena dianjurkan ajaran Islam, tapi juga karena hubungan kemasyarakatan yang sangat akrab membuat mereka malu bila tidak datang melayat. Upacara kematian dimaksudkan sebagai upacara penghormatan terakhir pada almarhum/ah. Umumnya upacara kematian lebih mengutamakan hal-hal yang wajib dilaksanakan menurut syariat Islam, yakni penyelenggaraan jenazah. Pada acara ini juga diiringi pidato/pasambahan adat.

(UPACARA KEMATIAN, to make a visit of condolence is tradition of Minangkabau people. It is not only required by Islam Law but also as a society relationship that they will shame if not making a visit of condolence. The ceremony of condolence is aimed to have a last respect to a late person.)

Minangkabau

Suku Minangkabau
(English is below)

Suku Minangkabau atau Minang (seringkali disebut Orang Padang) adalah suku yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Suku ini terkenal karena adatnya yang matrilineal. Saat ini 4 juta orang Minang tinggal di Sumatera Barat, sementara sekitar 3 juta orang menyebar di kota-kota besar dan kecil Indonesia dan SemenanjungMalaya.

(The Minangkabau ethnic group (also known as Minang or Padang) is indigenous to the highlands of West Sumatra, in Indonesia. Their culture is matrilineal, with property and land passing down from mother to daughter, while religious and political affairs are the province of men (although some women also play important roles in these areas). Today 4 million Minangs live in West Sumatra, while about 3 million more are scattered throughout many Indonesian and Malay peninsula cities and towns.)

Orang-orang Minang sangat kuat memeluk agama Islam yang disandingkan dengan adat mereka “Adat basandi syara', syara' basandi Kitabullah” (Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan Al Qur'an) sehingga menjadikan cerminan adat Minang yang berlandaskan Islam. Adat Minangkabau berasal dari kepercayaan animism sebelum kedatangan Islam, dan sisa-sisa kepercayaan animism itu masih terdapat dalam kehidupan masyarakatnya.

(The Minangkabau are strongly Islamic, but also follow their ethnic traditions, or adat. The Minangkabau adat was derived from animistic beliefs before the arrival of Islam, and remnants of animistic beliefs still exist even among some practicing Muslims. The present relationship between Islam and adat is described in the saying "tradition [adat] founded upon Islamic law, Islamic law founded upon the Qur'an" (adat basandi syara', syara' basandi Kitabullah).

Suku Minang terutama menonjol dalam bidang pendidikan dan perdagangan. Lebih dari separuh jumlah keseluruhan anggota suku ini berada dalam perantauan. Minang perantauan pada umumnya bermukim di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Batam, Palembang, dan Surabaya. Untuk di luar wilayah Indonesia, suku Minang banyak terdapat di Malaysia (terutama Negeri Sembilan) dan Singapura. Di seluruh Indonesia dan bahkan di mancanegara, masakan khas suku ini yang populer dengan sebutan masakan Padang, sangatlah digemari. Yang paling unik dari restoran Padang adalah cara penyajian pelayan dalam menghidangkan makanan.

(Minang people are leading Indonesian ethnical group on education and trading. More than half of Minang’s are overseas merchants spreading in Indonesian archipelago. Generally, they live on many big cities such as Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Batam, Palembang, and Surabaya. Outside Indonesia, most of them live in Malaysia (especially Negeri Sembilan) and Singapore. Beside trading, overseas Minang’s generally run culinary business such as restaurant. Minang’s restaurant is really popular in Indonesia and even abroad for its delicious. A special unique thing of Minang’s/Padang restaurant is the way of waiter on providing food.)


Etimologi/Etymology
Nama Minangkabau berasal dari dua kata, minang (menang) dan kabau (kerbau). Nama itu berasal dari sebuah legenda. Konon pada abad ke-13, kerajaan Majapahit melakukan ekspedisi ke Minangkabau. Untuk mencegah pertempuran, masyarakat lokal mengusulkan untuk mengadu kerbau Minang dengan kerbau Jawa. Pasukan Majapahit menyetujui usul tersebut dan menyediakan seekor kerbau yang besar dan agresif. Sedangkan masyarakat Minang menyediakan seekor anak kerbau yang lapar dengan diberikan pisau pada tanduknya. Dalam pertempuran, anak kerbau itu mencari kerbau Jawa dan langsung mencabik-cabik perutnya, karena menyangka kerbau tersebut adalah induknya yang hendak menyusui. Kecemerlangan masyarakat Minang tersebutlah yang menjadi inspirasi nama Minangkabau.

(The name Minangkabau is thought to be a conjunction of two words, minang ("victorious") and kabau ("buffalo"). There is a legend that the name is derived from a territorial dispute between the Minangkabau and a neighbouring prince. To avoid a battle, the local people proposed a fight to the death between two water buffalo to settle the dispute. The prince agreed and produced the largest, meanest, most aggressive buffalo. The Minangkabau produced a hungry baby buffalo with its small horns ground to be as sharp as knives. Seeing the adult buffalo across the field, the baby ran forward, hoping for milk. The big buffalo saw no threat in the baby buffalo and paid no attention to it, looking around for a worthy opponent. But when the baby thrust his head under the big bull's belly, looking for an udder, the sharpened horns punctured and killed the bull, and the Minangkabau won the contest and the dispute.)

Namun dari beberapa sumber lain menyebutkan bahwa nama Minangkabau sudah ada jauh sebelum peristiwa adu kerbau itu terjadi, dimana istilah yang lebih tepat sebelumnya adalah "Minangkabwa", "Minangakamwa", "Minangatamwan" dan "Phinangkabhu". Istilah Minangakamwa atau Minangkamba berarti Minang (sungai) Kembar yang merujuk pada dua sungai Kampar yaitu Kampar Kiri dan Sungai Kampar Kanan. sedangkan istilah Minangatamwan yang merujuk kepada Sungai Kampar memang disebutkan dalam prasasti Kedukan Bukit dimana disitu disebutkan bahwa Pendiri Kerajaan Sriwijaya yang bernama Dapunta Hyang melakukan migrasi massal dari hulu Sungai Kampar (Minangatamwan) yang terletak di sekitar daerah Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

(However, other resources stated that Minangkabau have already existed long before “the buffalo fight”; it derived from word “Minangkabwa”, “Minangakamwa”, “Minangatamwan” dan “Phinangkabhu”. The term Minangakamwa or Minangkamba means that Minang (river) Kamba (twin) refer to Kampar Kiri and Kampar Kanan rivers. While the Minangatamwan refer to Kampar river as stated on Kedudukan Bukit epigraph that “the founding of Sriwijaya Kingdom named Dapunta Hyang migrating to Minangatamwan surrounding Limapuluh Kota, West Sumatra.)

History
Suku Minang merupakan bagian dari masyarakat Deutro Melayu (Melayu Muda), yang berbahasa Austronesia, yang melakukan migrasi dari daratan China Selatan (Taiwan) ke pulau Sumatera sekitar 500 tahun sebelum masehi. Bahasa Minang termasuk rumpun bahasa Austronesia, dan dekat sekali dengan bahasa Melayu, namun bagaimana sejarah terpisahnya kedua bahasa tersebut oleh nenek moyang tidak diketahui dengan tepat.

(People who spoke Austronesian languages first arrived in Sumatra around 500 BCE, as part of the Austronesian expansion from Taiwan to Southeast Asia. The Minangkabau language is a member of the Austronesian language family, and is closest to the Malay language, though when the two languages split from a common ancestor and the precise historical relationship between Malay and Minangkabau culture is not known.)

Diperkirakan kelompok masyarakat ini masuk dari arah Timur pulau Sumatera, menyusuri aliran sungai Kampar atau Minangkamwa (Minangatamwan) hingga tiba di dataran tinggi Luhak nan Tigo (darek). Kemudian dari Luhak nan Tigo inilah suku Minang menyebar ke daerah pesisir (pasisie) di pantai barat pulau Sumatera, yang terbentang dari Barus di utara hingga Kerinci di selatan.

(The community probably firstly entered the Eastern of Sumatra, tracing along Kampar River or Minangkamwa (Minangatamwan) to the three highlands area called Luhak nan Tigo. From the highlands, Minangkabau people spreaded to west coastal (pasisie) of Sumatra, lying from Barus in the north to Kerinci in the south.)

Adityawarman, seorang penganut Budha Tantrayana dari kerajaan Majapahit, di Jawa, diyakini sebagai pendiri kerajaan Minangkabau daratan di Pagaruyung dan memerintah antara 1347 dan 1375.

(Adityawarman, a follower of Tantric Buddhism with ties to the Majapahit kingdoms of Java, is believed to have founded a kingdom in the Minangkabau highlands at Pagaruyung and ruled between 1347 and 1375.)

Guiding

Personal Guide in West Sumatra

Are you interested in hiring a “personal tour guide” on your trip to West Sumatra? Our Company would serve you with a friendly and pleasant guide to company your journey to the lost Paradise West Sumatra since “We understand West Sumatra more just to serve you”. You can “Contact Us” when you decide to visit “the land of thousands buffalo horn”. Finally our Tour Guide would drive you to a journey that not exists in a common travelling.

Are you interested in hiring a “personal business guide” if you interest to invest in West Sumatra? Or are you interest in photography, research, trading, etc? We’ll help you to find the interest because “We understand West Sumatra more just to serve you”. As you’ve found your interest to “the land of unique people and culture”, please “Contact US” to help, to inform, to accommodate and to facilitate you for government, places, and etc.

Hiring a private tour guide can be an excellent way to see a place since you will have a local expert to work as your personal assistant. A tour guide can also help you arrange accommodation and day trips outside the city.

Some items is also provided for your satisfaction:
- Car
- Bike
(not include petrol)

For more detail please "Contact Us" and see "Term and Condition"



Sumatera Barat

(English is Below)
Logo




Motto
Tuah Sakato (Seia Sekata)/ United Prosperity

Koordinat/ Coordinate
00PN-1020PS, 980-1020LE

Ibu Kota/ Capital
Padang

Luas/ Area
42.297,30 km2

Penduduk/ Population
4.400.000 (2002)

Kepadatan/ Density
104/km2

Suku/ Ethnical Group
Minangkabau (88%), Batak (4%), Javanese (4%), Mentawai (1%)

Agama/ Religion
Islam (98%), Kristen (1,6%), Hindu (0,0032%), Buddha (0,26%)

Bahasa/Language
Bahasa Minang, Indonesia, & Mentawai (Minangkabau, Indonesian, and Mentawaian)

Zona Waktu/ Time Zone
WIB (UTC +7)


Peta/Map

Kabupaten & Kota/ Regencies & Cities





No
Kabupaten Kota
Ibu Kota
1
Kabupaten Agam
Lubuk Basung
2
Kabupaten Dharmasraya
Pulau Punjung
3
Kabupaten Kep.Mentawai
Tua Pejat
4
Kabupaten Lima Puluh Kota
Sarilamak
5
Kabupaten Padang Pariaman
Parit Malintang
6
Kabupaten Pasaman
Lubuk Sikaping
7
Kabupaten Pasaman Barat
Simpang Empat
8
Kabupaten Pesisir Selatan
Painan
9
Kabupaten Sijunjung
Muaro Sijunjung
10
Kabupaten Solok
Arosuka
11
Kabupaten Solok Selatan
Padang Aro
12
Kabupaten Tanah Datar
Batusangakar
13
Kota Bukittinggi

14
Kota Padang

15
Kota Padang Panjang

16
Kota Pariaman

17
Kota Payakumbuh

18
Kota Sawahlunto

19
Kota Solok


Kuau Besar
The Mascot of Fauna

Andaleh
The Mascot of Flora


Masyarakat

Orang Minangkabau merupakan penduduk Sumatera Barat di pulau Sumatera. Mayoritas Islam, dan terkenal sebagai pedangang ulet di Indonesia.
Orang Mentawai mendiami lepas pantai barat Sumatera, juga bagian dari provinsi ini. Berbicara dalam bahasa Mentawai yang tidak serumpun dangan Bahasa Indonesia ataupun BahasaMinangkabau. Saat ini kebanyakan orang Mentawai penganut Kristen, dulunya penganut animisme.

Mayoritas penganut Muslim taat sangat toleran terhadap agama lain. Menunjukkan motto provinsi “Tuah Sakato/Seiya Sekata” dan fleksibilitas orang Minang sebagai mayoritas. Sebagai orang dengan tradisi dagang, penduduk Sumatera Barat terkenal ramah, terbuka dan malu jika tidak dapat melayani tamu. Di samping itu, orang Minang juga dikenal kecendikiaanya, karena banyak yang telah berperan penting dalam sejarah Indonesia.

People


The Minangkabau people inhabit the area of West Sumatra province on the island Sumatra. They are predominantly Muslim, and they have a reputation throughout Indonesia as traders.
Mentawaians live on the Mentawai Islands, off the western coast of Sumatra, that are also part of the province. They speak Mentawai languages, which are not intelligible with either Indonesian nor Minangkabau. Most of the Mentawais are Christians nowadays.

Majority strictly Moslem is tolerance to other religions. It reflects the province motto “United Prosperity” and the flexibility of Minangkabau as the majority. As people with long tradition in trading, West Sumatra people are well-known with their friendliness. They are culturally welcome and shame if they cannot serve the guests. Beside, Minangkabau people is also famous with their intellectualism as many had given their important role in history of Indonesia.

Sejarah Sumatra Barat

Sumatera Barat (disingkat Sumbar) adalah sebuah provinsi yang terletak di pesisir Barat pulau Sumatra, Indonesia. Provinsi ini adalah provinsi terluas kesebelas di Indonesia. Berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara di sebelah utara, Riau dan Jambi sebelah Timur, dan Bengkulu di sebelah Tenggara. Kepulauan Mentawai termasuk wilayah provinsi ini.
Sumatera Barat pada masa lalu merupakan inti dari Kerajaan Pagaruyung. Bukti arkeologis menunjukkan daerah di sekitar Kabupaten Limapuluh Kota membentuk daerah hunian pertama orang Minangkabau. Penafsiran ini didukung karena Kabupaten Limapuluh Kota meliputi sejumlah sungai besar yang bermuara di bagian selatan pesisir Sumatera. Sungai-sungai tersebut diketahui memberikan sarana pelayaran dari era sebelumnya hingga abad terakhir. Nenek moyang orang Minangkabau diyakini datang melalui rute ini. Mereka berlayar dari Asia (Indo-China) lewat Laut Cina Selatan, melintasi Selat Malaka dan kemudian menetap di sekitar Sungai Kampar, Siak dan Indragiri (atau Kuantan). Sebagian dari mereka tinggal dan mengembangkan budaya dan adat di sekitar Kabupaten Limapuluh Kota.
Dalam adminisitrasi kolonial Hindia Belanda, daerah ini tergabung dalam Gouvernement Sumatra's Westkust yang juga mencakup daerah Tapanuli. Sejak 1906 wilayah Tapanuli dipisahkan menjadi Residentie Tapanuli. Sedangkan wilayah Kerinci kemudian digabungkan ke dalam Sumatra's Westkust.
Pada awal kemerdekaan Indonesia, wilayah Sumatera Barat tergabung dalam provinsi Sumatera yang berpusat di Medan. Provinsi Sumatera kemudian dipecah menjadi tiga, yakni Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Sumatera Barat merupakan residensi di dalam provinsi Sumatera Tengah beserta residensi Riau dan Jambi.
Berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 19 tahun 1957, Sumatera Tengah kemudian dipecah lagi menjadi Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Wilayah Kerinci yang sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci, residensi Sumatera Barat, digabungkan dalam provinsi Jambi sebagai kabupaten tersendiri. Pada awalnya ibukota provinsi baru ini adalah Bukittinggi, namun kemudian dipindahkan ke Padang.
Orang barat pertama tiba di Sumatera Barat adalah pengelanan Perancis Jean Parmentier di tahun 1529. Namun, orang barat yang menjajah adalah Belanda, Armada dagang Belanda terlihat di pesisir selatan antara 1595-1598. Selain orang Belanda, Negara Eropa yang juga datang ke wilayah ini adalah Portugis dan Inggris.

History

West Sumatra (Indonesian: Sumatera Barat, abbreviated to Sumbar) is a province of Indonesia. It lies on the west coast of the island Sumatra, and borders the provinces of North Sumatra (Sumatera Utara) to the north, Riau and Jambi to the east, and Bengkulu to the southeast. It includes the Mentawai Islands off the coast. The capital of the province is Padang.

The history of West Sumatra is closely related to the history of the Minangkabau people. Archaeological evidence indicates that the area surrounding the Limapuluh Koto regency forms the first area inhabited by the Minangkabau. This interpretation seems to be justified as the area of the Limapuluh Koto regency covers a number of large rivers which meet at the eastern part of the Sumatran coastline. The rivers were known have provided important sailing transportation from the previous era to the end of the last century. The Minangkabau ancestors were believed to have arrived on this route. They sailed from Asia (Indo-China) via the South China Sea, crossing the Malacca Strait and later settled along the Kampar, Siak and Indragiri (or Kuantan) rivers. A portion of them lived and developed their culture and traits around the Limapuluh Koto regency.

As administrative of Netherland East Indies colonial, this region is in Gouvernement Sumatra’s Westkust included Tapanuli. On 1906, Tapanuli became Residentie Tapanuli. On the otherhand, Kerinci came inside the Sumatra’sWestkust.
Early of Indonesian independent, West Sumatra joined to Sumatra Province concentrated in Medan. The Sumatra Province is separated into three provinces, North Sumatra, Middle of Sumatra, and South Sumatra. West Sumatra are residential in the Middle of Sumatra together with Riau and Jambi.

Based on emergenci decree No. 19 of 1957, then Middle Sumatra is separated into West Sumatra, Riau and Jambi. Kerinci, previously in Pesisir Selatan regency, is joined to Jambi as new regency. In the beginning, West Sumatra capital is Bukittinggi, the moved to Padang.
The first westerner to reach West Sumatra was the French explorer Jean Parmentier in 1529. However, the westerners who came for economic and political reasons were the Dutch. The Dutch commercial fleet was seen along the southern coast of West Sumatra between 1595 – 1598. Apart from the Dutch, other European nationalities also came to the region such as the Portuguese and the English.

Geografi

Sumatera Barat berada di bagian barat tengah pulau Sumatera dengan luas 42.297,30 km² . Provinsi ini memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran tinggi vulkanik yang dibentuk Bukit Barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara. Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini. Garis pantai Sumatera Barat seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 375 km.
Danau yang berada di Sumatera Barat adalah Maninjau (99,5 km²), Singkarak (130,1 km²), Diatas (31,5 km²), Dibawah (Dibaruh) (14,0 km²), Talang (5,0 km²)
Beberapa sungai besar di pulau Sumatera berhulu di provinsi ini, yaitu Sungai Siak, Sungai Rokan, Sungai Inderagiri (disebut sebagai Batang Kuantan di bagian hulunya), Sungai Kampar dan Batang Hari. Semua sungai ini bermuara di pantai timur Sumatera, di provinsi Riau dan Jambi.
Sungai-sungai yang bermuara di pantai barat pendek-pendek. Beberapa di antaranya adalah Batang Anai, Batang Arau, dan Batang Tarusan.
Gunung-gunung di Sumatera Barat adalah Marapi (2.891 m), Sago (2.271 m), Singgalang (2.877 m), Tandikat (2.438 m), Talakmau (2.912 m), Talang (2.572 m).

Keanekaragaman hayati

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan sumber keanekaragaman hayati. Sebagian besar wilayahnya masih merupakan hutan alami dan dilindungi.
Dalam hutan tropis di Sumatera Barat dapat dijumpai berbagai spesies langka, misalnya: Rafflesia arnoldii (bunga terbesar di dunia), Harimau Sumatra, siamang, tapir, rusa, beruang, dan berbagai jenis burung dan kupu-kupu.
Terdapat dua Taman Nasional di provinsi ini: Taman Nasional Siberut yang terdapat di Pulau Siberut (Kabupaten Mentawai) dan Taman Nasional Kerinci Seblat. Taman Nasional terakhir ini wilayahnya membentang di empat provinsi: Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan.
Selain kedua Taman Nasional tersebut masih ada beberapa cagar alam lainnya, yaitu Cagar Alam Rimbo Panti, Cagar Alam Lembah Anai, Cagar Alam Batang Palupuh, Cagar Alam Lembah Harau, Taman Raya Bung Hatta, dan Cagar Alam Beringin Sakti.

Geography

West Sumatra lies in the middle of the western coast of Sumatra, and has an area of 42,297.30 km². Geographic features include plains, mountainous volcanic highlands formed by the Barisan mountain range that runs from north-west to south-east, and an offshore island archipelago called the Mentawai Islands. The West Sumatran coastline faces the Indian Ocean and stretches 375 km from North Sumatra province in the north-west to Bengkulu in the south-east. The lakes of West Sumatra include: Maninjau (99.5 km²), Singkarak (130.1 km²), Diatas (31.5 km²), Dibawah (14.0 km²), Talang (5.0 km²). The rivers of West Sumatra include: Kuranji, Anai, Ombilin, Suliki, Agam, Sinamar, Arau. The mountains & volcanoes of West Sumatra include: Marapi (2,891 m), Sago (2,271 m), Singgalang (2,877 m), Talakmau (2,912 m), Talang (2,572 m), Tandikat (2,438 m).

Flora and fauna

The province includes large areas of dense tropical forest, which is home to a host of species including: Rafflesia arnoldii (world's largest flower), Sumatran Tiger, Siamang, Malayan tapir, Sumatran Serow, Rusa Deer, Malayan Sun Bear, Bornean Clouded Leopard, and many birds and butterflies.
The province includes two National Parks: Siberut National Park and Kerinci Seblat National Park, as well as a number of nature reserves: Rimbo Panti Nature Reserve, Batang Palupuh Nature Reserve, Lembah Anai Nature Reserve, Lembah Harau Nature Reserve, Bung Hatta Grand Forest Park, Beringin Sakti Nature Reserve.
For more details on this topic, see [www.nature-conservation.or.id/sumatra/index.html].

Transportasi

Provinsi ini bisa dijangkau lewat Bandara Minangkabau Internasional Airport (BIM)-Ketaping, Padang Pariaman, 23 km arah barat laut dari Padang. Bandara ini melayani penerbangan langsung ke Kuala Lumpur, Singapura, dan sejumlah kota di Indonesia.

Gerbang masuk utama diantaranya Jalan Lintas Sumatera yang membelah provinsi ini hingga ke Medan di barat laut dan Jakarta ke arah tenggara, jalan raya Padang-Bukittinggi-Pekanbaru dan Padang-Painan-Bengkulu.

Angkutan bus antar kota melayani semua Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat dan kota-kota utama di Sumatra. Angkutan umum lain diantaranya bendi, oplet dan taxi.

Teluk Bayur adalah gerbang laut, pelabuhan terbesr dan tersibuk di Pesisir Barat Sumatra yang digunakan umumnya untuk mengekspor barang-barang dari Sumatera Barat. provinces.

Jalur kereta api hanya melayani Padang dan Pariaman.

Transportation

The province is served by the newly-opened Minangkabau International Airport, 23 km north-west of Padang in Ketaping, Padang Pariaman regency. The airport as hub and direct flied services to Kuala Lumpur, Singapore, and many cities in Indonesia.

Significant roads include the Trans-Sumatran Highway which runs through the province and heads north-west towards Medan and south-east towards Jakarta, the road between Padang -Bukittinggi-Pekanbaru and between Padang-Painan-Bengkulu.

Regular bus services run between Padang to all regenciesand cities of West Sumatra and other major cities in SumatraOther public transport options within the province include oplet, taxi and horse cart (bendi).

The Teluk Bayur port in Padang is the largest and busiest on the western coast of Sumatra. It is used for exporting goods from West Sumatra as well as from some areas of the neighboring provinces.

Railway services run between Padang and Pariaman.

Sunday, July 12, 2009

Paket A

T1-Exciting Minangkabau–(5d4n)
Harga Paket: (per person)
  • Toyota Avanza 2 orang = Rp. 3.500.000,- (Hotel Royal Denai ***)
  • Toyota Avanza 4 orang = Rp. 2.500.000,- (Hotel Royal Denai***)
  • Toyota Innova 4 orang = Rp. 2.750.000,- (Hotel Royal Denai ***)
  • Toyota Innova 6 orang = Rp. 2.250.000,- (Hotel Royal Denai ***)
  • Kia Pregio 6 orang = Rp. 2.300.000,- (Hotel Royal Denai ***)
  • Kia Pregio 8 orang = Rp. 2.150.000,- (Hotel Royal Denai ***)
Day 1: Padang-Bukittinggi
  • Rezna Tour menyambut kedatangan anda di Bandara Internasional Minangkabau. (Rezna Tour's Team welcome u in Minangkabau International Airport)
  • Makan siang (lunch)
  • Padang City Tour (Pasar tradisional/traditional market, kota tua Padang/Padang old town, jembatan Siti Nurbaya/Siti Nurbaya bridge, Taman Siti Nurbaya/Siti Nurbaya Park, Pantai Padang/Padang Beach)
  • Menuju Bukittinggi(to Bukittinggi), check in, acara bebas (free program)
Day 2: Bukittinggi-Limapuluh Kota
  • Panggilan pagi, sarapan di hotel (morning call, breakfast)
  • Menuju Mahat, Kabupaten Limapuluh Kota melihat peninggalan kebudayaan megalitikum nenek moyang orang Minangkabau, kumpulan batu-batu menhir dengan latar belakang perkebunan tanaman gambir (to Mahat, visiting megalith site of Minangkabau anciestor that full of Menhir backgrounded by gambier plantation)
  • Makan siang (lunch)
  • Menuju Harau, lembah yang memiliki sekitar 5 air terjun dengan air yang dingin dan jernih,peserta bisa hiking panorama/ mandi-mandi (to Harau, a valley which has 5 cool and pure waterfalls, participant can do hiking or bathing)
  • Kembali ke hotel, makan malam, acara bebas (back to hotel, dinner, free program)
Day 3: Bukittinggi-Tanah Datar
Day 4 : Bukittinggi
Day 5: Bukittinggi-Bandara
  • Panggilan pagi, sarapan (morning call, breakfast)
  • Persiapan pulang, check out, via kelok 44-Maninjau, Bandara, jumpa lagi di perjalanan berikutnya (checkout preparation, to Padang via Maninajau, Airport, see u in the next tour)
Catatan (PS):
"Kedatangan mesti sebelum (Arrival should be before) : 13.oo WIB"
"Boarding Keberangkatan (Boarding for Departure) : 16.00 WIB"

Biaya Tour sudah termasuk (Cost Include:):

  1. Kendaraan (transportation)
  2. 4 Malam Twin Share/Double Bed - Royal Denai*** (4 nights twin share/double bed at Royal Denai)
  3. Makan sesuai program (food and beverage as in program)
  4. Tour Guides
  5. Tiket Objek Wisata (Sightseeing ticket)
  6. Asuransi Perjalanan (Traveling insurance)
  7. Souvenir Cantik dari Rezna Tour (Rezna'souvenir)
Biaya Tour tidak termasuk (Cost doesn't include:):
  1. Pengeluaran pribadi, seperti laundry,telepon, mini bar, dll (private expense such as laundry,minibar,phone call, etc)
  2. Makan dan minum diluar program (food and beverage outside of program)
  3. Tiket Pesawat (airplane ticket)
  4. Airport Tax
  5. Tip Guides dan Driver
Untuk bentuk “optional” (seperti, extrabed, pilihan hotel, pilihan lain diluar paket, dll) harga disesuaikan kembali

Pemesanan (Reservation) please see :

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More