Mentawai Surfing
Saat ini secara umum bisa dikatakan ikon Pariwisata Sumbar adalah Surfing di kepulauan Mentawai. Hampir semua pantai di kepulauan Mentawai adalah spot untuk surfing. Mentawai telah beberapa kali menjadi tuan rumah kejuaraan surfing internasional. Dengan kisaran tinggi ombak antara 2 – 10 kaki, rata-rata 6 kaki tentu saja sangat layak untuk harus dicoba bagi para surfer. Di saat tertentu ketinggian ombak bisa mencapai 15 kaki. Banyak orang bilang, “anda bukan seorang surfer, jika belum mencoba ombak Mentawai!!”
(Recently, Surfing in Mentawai archipelago is tourism icon of West Sumatra. Almost all Mentawai' beach are the surfing spot. This islands have been the host of Surf International Tournaments. By its sea wave, averagely 2-10 feet, this islands is really a paradise to surfer. In a occation, the waves could be 15 feet. People said, "you are not a surfer, if you never try the Mentawai waves!!")
Taman Nasional Siberut
Taman Nasional Siberut di Pulau Siberut salah satu di antara gugusan kepulauan Mentawai di Sumatera Barat yang memiliki ekosistem yang tinggi. Pulau ini terletak sekitar 100 – 155 km dari sebelah barat kota Padang yang dipisahkan oleh Selat Mentawai, seluas 60% kawasan ditutupi oleh hutan primer Dipterocarpaceae, hutan primer campuran, rawa, hutan pantai, dan hutan mangrove. Hutan di taman nasional relatif masih alami, yaitu dengan banyaknya pohon-pohon yang besar dengan tinggi +.60 meter. Taman nasional Siberut memiliki 4 jenis satwa primata yang tidak ditemukan pada daerah-daerah lainnya di dunia (endemik) yaitu Bokkoi (Macaca pagensis), Lutung mentawai/Joja (Presbytis potenziani), Bilao (Hylobats klossii), dan Simakobu (Simias concolor). Selain itu, terdapat 4 jenis bajing yang endemik, 17 jenis satwa mamalia dan 130 jenis burung (4 jenis endemik) (Sumber=http://www.dephut.go.id/informasi/tamnas/TN-SIBERUT.HTML).
(Siberut National Park, located in Siberut Island (one big islands of Mentawai archipelago),has highly various ecosystem. This Islands is seperated by Mentawai trait about 100-155 km western of Padang with 60% area is covered by primary Dipterocarpaceae forest, swamp and mangrove forest. The National Park has relatively nature forest, with big trees more than 60 meter tall. Siberut National Park have for kinds of animal species that habitatly only here, Bokkoi (Macaca pagensis), Lutung Mentawai/Joja (Presbytis potenziani), Bilao (Hylobats klossii), and Simakobu (Simias concolor). Beside, there is also 4 kinds of endemic squirrel, 17 kinds of mamals, and 130 kinds of birds.(Source=http://www.dephut.go.id/informasi/tamnas/TN-SIBERUT.HTML).)
Taman Nasional Siberut merupakan salah satu yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar biosfir biosfir karena keunikan dan pentingnya ekosistem pulau tersebut. Trekking di kawasan ini akan memberikan anda pengalaman yang tak terlupakan. Bisa dibuktikan dengan melihat referensi dari para wisatawan yang pernah melakukannya di sini. Bersosialisasi dengan pribumi asli Siberut, penganut budaya kehidupan neolitik yang terakhir di bumi ini, akan memberikan anda nuansa lain dari kehidupan.
(Siberut National Park is one of biosphere rehabilitation established by Unesco because of its unique and the importance of the island ecosystem. Tracking the island will serve you an amazing unforgettable experience. As a prove, you can look from tourist reference for their experience here. Having socialization to local people, known as the last shaman life in the world, would give you another view and nuance of life.)
(Recently, Surfing in Mentawai archipelago is tourism icon of West Sumatra. Almost all Mentawai' beach are the surfing spot. This islands have been the host of Surf International Tournaments. By its sea wave, averagely 2-10 feet, this islands is really a paradise to surfer. In a occation, the waves could be 15 feet. People said, "you are not a surfer, if you never try the Mentawai waves!!")
Taman Nasional Siberut
Taman Nasional Siberut di Pulau Siberut salah satu di antara gugusan kepulauan Mentawai di Sumatera Barat yang memiliki ekosistem yang tinggi. Pulau ini terletak sekitar 100 – 155 km dari sebelah barat kota Padang yang dipisahkan oleh Selat Mentawai, seluas 60% kawasan ditutupi oleh hutan primer Dipterocarpaceae, hutan primer campuran, rawa, hutan pantai, dan hutan mangrove. Hutan di taman nasional relatif masih alami, yaitu dengan banyaknya pohon-pohon yang besar dengan tinggi +.60 meter. Taman nasional Siberut memiliki 4 jenis satwa primata yang tidak ditemukan pada daerah-daerah lainnya di dunia (endemik) yaitu Bokkoi (Macaca pagensis), Lutung mentawai/Joja (Presbytis potenziani), Bilao (Hylobats klossii), dan Simakobu (Simias concolor). Selain itu, terdapat 4 jenis bajing yang endemik, 17 jenis satwa mamalia dan 130 jenis burung (4 jenis endemik) (Sumber=http://www.dephut.go.id/informasi/tamnas/TN-SIBERUT.HTML).
(Siberut National Park, located in Siberut Island (one big islands of Mentawai archipelago),has highly various ecosystem. This Islands is seperated by Mentawai trait about 100-155 km western of Padang with 60% area is covered by primary Dipterocarpaceae forest, swamp and mangrove forest. The National Park has relatively nature forest, with big trees more than 60 meter tall. Siberut National Park have for kinds of animal species that habitatly only here, Bokkoi (Macaca pagensis), Lutung Mentawai/Joja (Presbytis potenziani), Bilao (Hylobats klossii), and Simakobu (Simias concolor). Beside, there is also 4 kinds of endemic squirrel, 17 kinds of mamals, and 130 kinds of birds.(Source=http://www.dephut.go.id/informasi/tamnas/TN-SIBERUT.HTML).)
Taman Nasional Siberut merupakan salah satu yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar biosfir biosfir karena keunikan dan pentingnya ekosistem pulau tersebut. Trekking di kawasan ini akan memberikan anda pengalaman yang tak terlupakan. Bisa dibuktikan dengan melihat referensi dari para wisatawan yang pernah melakukannya di sini. Bersosialisasi dengan pribumi asli Siberut, penganut budaya kehidupan neolitik yang terakhir di bumi ini, akan memberikan anda nuansa lain dari kehidupan.
(Siberut National Park is one of biosphere rehabilitation established by Unesco because of its unique and the importance of the island ecosystem. Tracking the island will serve you an amazing unforgettable experience. As a prove, you can look from tourist reference for their experience here. Having socialization to local people, known as the last shaman life in the world, would give you another view and nuance of life.)
0 Comments:
Post a Comment
Silakan isi komentar anda di bawah ini